99% keajaiban terjadi apabila manusia sudah berusaha dan berdoa
Miskin Itu Bukan Takdir
Setiap
manusia ingin hidup mapan, sejahtera, berkecukupan dan kaya raya.
Tetapi fakta di kehidupan nyata masih ada yang mengalami hidup di bawah
garis kemiskinan, pra sejahtera, kekurangan dan miskin. Apakah mereka
yang mengalami hal tersebut adalah bagian dari nasib hidup atau takdir
yang sudah ditentukan oleh Allah untuk mereka ? Jawabannya Tidak ! Allah
memberikan kekayaan dan kecukupan bagi setiap hamba-hambanya.
Firma Allah di dalam Al Quran :
“Dan Dia-lah yang memberikan KEKAYAAN dan KECUKUPAN.” (QS. Al Najm : 48)
Jadi kekurangan dan kemiskinan itu bukan bagian dari takdir, tetapi manusia-nyalah yang menjadikannya demikian.
Firman Allah di dalam Al Quran :
“ Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An Nisaa : 79)
“ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu
maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura :
30)
Kemalasan dan ketidakmauan di dalam
berusaha dan bekerja keras yang menjadi penyebabnya. Rasa takut terhadap
kegagalan serta pada saat mengalami kegagalan mudah menyerah itu juga
menjadi penyebabnya.
Ingin sesuatu dengan cara meminta-minta,
mencari nafkah dengan mengemis, mendapatkan sesuatu dengan mengandalkan
belas kasihan dari orang lain merupakan penyakit mental yang harus di
hapus dari dalam diri setiap orang. Jika ada orang yang melakukan hal
tersebut seperti halnya orang itu sudah mati rasa malunya, sudah hilang
harga dirinya dan sudah tidak mempunyai muka.
Seperti sabda Rasulullah di dalam sebuah hadist :
“ Tidaklah seseorang terus meminta-minta
hingga kelak pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya
tidak ada sekerat daging pun “ (HR. Muslim ).
Karena dengan meminta-minta, mengemis dan
mencari nafkah dengan mengandalkan belas kasihan dari orang lain sama
halnya mendzolimi diri sendiri, menistakan diri sendiri, merendahkan
diri sendiri dan tidak menghargai diri sendiri.
Di Jepang, ikan salmon disajikan pada
saat masih keadaan segar. Oleh karena itu nelayan Jepang berusaha
bagaimana caranya ikan salmon tidak mati pada saat perjalanan kembali ke
pantai. Akhirnya ditemukan dengan cara memasukkan ikan hiu kecil di
dalam tempat ikan salmon di kapal nelayan. Dengan cara tersebut ternyata
ikan salmon tetap bisa hidup. Mengapa bisa tetap hidup ? Karena ikan
salmon terus bergerak untuk menjauh dari ikan hiu kecil tersebut.
Hikmah apa yang bisa diambil dari cara nelayan di Jepang terhadap ikan salmon dan ikan hiu di atas ?
Gerak berarti Hidup dan Diam berarti Mati.
Baik itu tubuh dan pikiran manusia. Pengertian tersebut harus dipahami
betul oleh siapa pun. Jika tidak ingin miskin dan kekurangan harus terus
bergerak dengan cara terus menerus berusaha dan bekerja keras. Jangan
pernah berhenti sebelum apa yang diinginkan dan di-cita-cita-kan
tercapai. Demikian pula apabila di dalam bidang usaha dan bisnis jika
ingin maju dan sukses jangan pernah diam menunggu, tetapi harus jemput
bola, pro aktif, inovatif , kreatif dan produktif.
Rezeki-rejeki, kekayaan, kesuksesan, keberhasilan, perubahan nasib hidup tidak datang dengan sendirinya. Semuanya itu harus dijemput dengan berusaha dan berdoa. Bukan hanya diam menunggu keajaiban
datang. Keajaiban pun juga harus dijemput. Karena 99% keajaiban terjadi
apabila manusia sudah berusaha dan berdoa. Hanya 1% saja yang murni
keajaiban.
Jadi jika ingin sukses, berhasil, kaya
raya harus berusaha dan bekerja secara maksimal, dan jika ingin mudah
dan lancar di dalam berusaha dan bekerja mencari rezeki yang halal dan
berkah sertai dengan berdoa. Jangan pernah menyerah dan berputus asa.
Karena manusia yang mudah menyerah dan putus asa akan terputus dari
syafaat dan rahmat Allah. Yakinlah setiap tetes keringat yang mengalir
akan menjadi sarana turunnya syafaat, rahmat, ridho dan keberkahan dari
Allah. Ingat batu yang besar pun akan berlobang hanya karena tetesan air yang terus menerus.
Allah tidak suka terhadap hamba-hamba-Nya
yang hanya berpangku tangan, ber-pasrah terhadap nasib dan menyerah
pada keadaan. Allah akan memberikan pertolongan bagi hamba-hamba-Nya
yang mau terus berusaha, bekerja keras dan yang disertai dengan berdoa
kepada-Nya.
“…Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat “ (QS. Al Baqarah : 124)
“…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan ke luar ” (QS. At-Thalaq : 2)
” Dan memberinya rezeki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya…” (QS. At-Thalaq : 3)
Dari tiga ayat tersebut di atas sungguh
begitu luar biasanya syafaat , rahmat, anugerah dan karunia Allah bagi
hamba-hambaNya. Tetapi sungguh sangat disayangkan masih banyak manusia
yang mengingkarinya dengan mendzolimi diri sendiri berupa kemalasan dan
ketidakmauan di dalam berikhtiar, berusaha, bekerja keras dengan cara
halal dan berdoa.
Allah Maha Kaya, Nabi Sulaiman pun Raja
Terkaya yang belum ada tandingannya sampai saat ini. Rasulullah pun juga
kaya, bahkan di dalam hadist beliau bersabda :
“ Allah SWT lebih menyukai muslim yang kuat iman dan nafkahnya daripada muslim yang lemah ”
“ Meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
kaya, itu jauh lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan
fakir, sehingga mereka meminta-minta kepada manusia ”
“ Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT ”
Dan berikut salah satu doa yang sering dibaca Rasulullah Muhammad SAW :
“ Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran, KEFAKIRAN, dan azab kubur…” Aamiin….
Semoga artikel Miskin itu Bukan Takdir ini bermanfaat bagi kita semua…
Sumber : Rahasia Riyadhoh Ayat Kursi
0 komentar:
Posting Komentar